Skip to main content

CERITA DEWASA ANAK PUBER BELAJAR NGENTOT

Kamu mau bacaan asik untuk buang stress? Oh iya beb, sambil baca, gimana kalo kita main tebak-tebakan? tapi dari link yang aku selipin di sela-sela cerita. Disana ada yang menarik dan seru untuk diikuti, kalo kamu beruntung, kamu bakal nemuin link nya dan akan masuk ke link aku loh... ajak temen2 kalian gabung juga, biar temen-temen yang lain pada penasaran sama link  aku... oke beb... salam sayang dari aku.



Situs Judi slot online terpercaya-Aku bersekolah diJakarta yang ikut saudaraku disana ada 3 orang anak yang satu seusia denganku dan yang terkahir namanya Lena dia masih SD kelas 6, setelah beberapa tahun Lena yang usianya menginjak puber , tubuh Lena semakin hari semakin bongsor melihat dia menggairahkan nafsuku, karena dia ikut wajah mamainya yang cantik dan pintar molek

Setiap pulang sekolah aku selalu meluangkan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan Lena, sekedar untuk melihatnya dari dekat, apalagi payudaranya mulai terlihat bentuknya. Aku pun mulai mengincarnya, suatu ketika aku akan mendekatinya, pikirku.

Dihari berikutnya saat Lena pulang dari sekolah langsung menuju ke kamar tempat cucian-cucian yang belum kering, karena di rumah lagi tidak ada orang, akupun mengikutinya. Aku berusaha agar kedatanganku tidak mengagetkannya.

“Len…udah pulang..?” iya kak, sambil melepas sepatunya.
“Awas dong…mau ganti baju nih…!” katanya memohon.

“Iya..aku keluar deh..tapi kalo udah ganti baju boleh masuk lagi ya…!” pintaku padanya.

“Iya…..boleh…” ungkapnya.

“Aku masuk ya…!” pintaku dari luar sambil membuka pintu. Wow..seperti bidadari Lena memakai daster kecilnya yang bertali satu, jantungku berdegup kencang seakan tidak percaya akan pemandangan itu.

“Len…kamu cantik sekali pakai baju itu..!” ungkapku jujur padanya.

“Masa sih..!” kata Lena sambil berputar bergaya seperti peragawati.

“Aku boleh bilang sesuatu nggak Len…?” tanyaku agak ragu padanya.

“Mau bilang apaan sih kak…serius banget deh kayaknya…!” ungkap Lena penasaran.

“A..aku.. boleh peluk kamu nggak..,sebentar aja…!” ungkapku memberanikan diri.

“Aku janji nggak ngapa-ngapain….sungguh..!” janjiku padanya.

“Iiih…peluk gimana sih.., emang mau ngapain…, nggak mau ah…!” bantahnya.

“Sebentar….aja….ya…Len..” kembali aku membujuknya, jangan sampai dia jadi takut padaku.

“Ya udah cepetan ah…yang enggak-enggak aja sih…” ungkapnya agak genit sambil berdiri membelakangiku.

Tak kusia-siakan aku langsung memeluknya diri belakang, tanganku melingkar di tubuhnya yang kecil mulus, dan padat itu, lalu tanganku kuletakkan di bagian perutnya, sambil ku usap-usap dengan perlahan.
Gila..kontolku langsung berdenyut begitu menyentuh pantat Lena yang empuk dan bentuknya sedikit menungging menyentuh ke arah kontolku. Langsung saja kugesek-gesekkan pelan-pelan di pantatnya itu.

“Iiih….diapain sih tuh…udah….ah…!” seru Lena sambil berusaha melepaskan pelukanku.

“Aku terangsang Len…abis kamu cantik sekali Len…!” ungkapku terus terang.

Lena pun membalikkan badannya menghadapku, sambil menatapku penuh rasa penasaran.

“Anunya bangun ya kak…?” tanya Lena heran.

“Iya Len…aku terangsang sekali…” ungkapku sambil mengelus-elus celanaku yang menyembul karena kontolku yang sudah tegang.

“Kamu mau lihat nggak Len…?” tanyaku padanya.

“Nggak ah…entar ada orang masuk lho…!” katanya polos.

“Kita kunci aja dulu pintu gerbangnya ya…!” ungkapku, sambil beranjak mengunci pintu gerbang depan.

Sementara Lena menungguku dengan sedikit salah tingkah di kamar itu.

Sekembali mengunci pintu gerbang depan, kulihat Lena masih di kamar itu menunggu dengan malu-malu, tapi juga penasaran.

“Ya udah aku buka ya…..?” ungkapku sambil menurunkan celana pendekku pelan-pelan.
Kulihat Lena mengbuang muka pura-pura malu tapi matanya sedikit melirik mencuri pandang ke arah kontolku yang sudah kembali ngaceng.

“Nih lihat….cepetan mumpung nggak ada orang…!” ungkapku pada Lena sambil kuelus-elus kontolku di depannya. Lena pun melihatnya dengan tersipu-sipu.

”Iiih ngapain sih…. Malu tahu…!” ungkapnya pura-pura.

“Ngapain malu Len…kan udah nggak ada orang…” kataku berdebar-debar.
“Mau pegang nggak….?” Ungkapku sambil menarik tangan Lena kutempelkan ke arah kontolku. Tampak muka Lena mulai memerah karena malu, tapi penasaran. Masih dalam pegangan tanganku, tangan Lena kugenggamkan pada batang kontolku yang sudah ngaceng itu, sengaja ku usap-usapkan pada kontolku, dia pun mulai berani melihat ke arah kontolku.

“Iiiih…takut ah…gede banget sih…!” ungkapnya, sambil mulai mengusap-ngusap kontolku, tanpa bimbinganku lagi.

“Aaaah…ooouw….terus Len…enak banget…!” aku mulai merintih. Sementara Lena sesuai permintaanku terus menggenggam kontolku sambil sesekali mengusap-usapkan tangannya turun naik pada batang kontolku, rasa penasarannya semakin menjadi melihat kontolku yang sudah ngaceng itu.

“Aku boleh pegang-pegang kamu nggak Len…?” ungkapku sambil mulai mengusap-usap lengan Lena, lalu bergeser mengusap-usap punggungnya, sampai akhirnya ku usap-usap dan kuremas-remas pantatnya dengan lembut.

Lena terlihat bingung atas tingkahku itu, di belum mengerti apa maksud dari tindakanku terhadapnya itu, dengan sangat hati-hati rabaan tanganku pun mulai keseluruh bagian tubuhnya, sampai sesekali Lena menggelinjang kegelian, aku berusaha untuk tidak terlihat kasar olehnya, agar dia tidak kapok dan tidak menceritakan ulahku itu kepada orang tuanya.

“Gimana Len…….?” ungkapku padanya.

“Gimana apanya…!” jawab Lena polos.

Aku kembali berdiri dan memeluk Lena dari belakang, sementara celanaku sudah jatuh melorot ke lantai, sekalian saja kulepas. Lena pun diam saja saat aku memeluknya, sentuhan lembut kontolku pada daster mini warna bunga-bunga merah yang dipakai Lena membuatku semakin bernafsu padanya. akupun terus menggesek-gesekkan batang kontolku di atas pantatnya itu. Sementara tangan Lena terus menggenggam batang kontolku yang menempel di pantatnya, sesekali dia mengocoknya pelan-pelan.

Tak lama setelah itu perlahan kuangkat daster tipis Lena yang menutupi bagian pantatnya itu, lalu dengan hati-hati kutempelkan batang kontolku diatas pantat Lena yang tidak tertutupi oleh daster tipinya lagi, Kumpulan Cerita Dewasa.

“Len….buka ya celana dalamnya….!” pintaku pelan, sambil membelai rambutnya yang terurai sebatas bahunya itu.

“Eeeh….mau ngapain sih….pake dibuka segala…?” tanyanya bingung.

“Nggak apa-apa nanti juga kamu tahu… Lena tenang aja…!” bujukku padanya agar dia bersikap tenang, sambil perlahan-lahan aku turunkan celana dalam Lena.

“Tuh kan…..malu…masa nggak pake celana dalam sih…!” ungkapnya merengek padaku.

“Udah nggak apa-apa….kan nggak ada siapa-siapa..!” aku menenangkannya.

“Kamu kan udah pegang punyaku…sekarang aku pegang punyamu ya…Len..?” pintaku padanya, sambil mulai ku usap-usap memeknya yang masih bersih tanpa bulu itu.
“Ah..udah dong…geli nih…” ungkap Lena, saat tanganku mengusap-usap selangkangan dan memeknya.

“Ya udah….punyaku aja yang ditempelin deket punyamu ya..!” ungkapku sambil menempelkan batang kontolku ditengah-tengah selangkangan Lena tepat diatas lubang memeknya. Pelan-pelan kugesek-gesekkan batang kontolku itu di belahan memek Lena.

Lama kelamaan memek Lena mulai basah, semakin licin terasa pada gesekkan batang kontolku di belahan memek Lena, nafsu birahiku semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat.

Masih dalam posisi membelakangiku, aku meminta Lena membungkukkan badannya ke depan agar aku lebih leluasa menempelkan batang kontolku di tengah-tengah selangkangannya. Lena pun menuruti permintaanku tanpa rasa takut sedikitpun, rupanya kelembutan belaianku sejak tadi dan segala permintaanku yang diucapkan dengan hati-hati tanpa paksaan terhadapnya, meyakinkan Lena bahwa aku tidak mungkin menyakitinya.

“Terus kita mau ngapain nih…?” ungkap Lena heran sambil menunggingkan pantatnya persis kearah kontolku yang tegang luar biasa. Kutarik daster tipisnya lalu kukocok-kocokkan pada batang kontolku yang sudah basah oleh cairan memek Lena tadi. Lantas aku masukan kembali batang kontolku ketengah-tengah selangkangan Lena, menempel tepat pada belahan memek Lena, mulai kugesek-gesekan secara beraturan, cairan memek Lena pun semakin membasahi batang kontolku.

“Aaah…Len…enaaaak….bangeet…!” aku merintih nikmat.

”Apa sih rasanya….emang enak…ya…?” tanya Lena, heran.

“Iya…Len…rapetin kakinya ya…!” pintaku padanya agar merapatkan kedua pahanya.

Waw nikmatnya, kontolku terjepit di sela-sela selangkangan Lena. Aku terus menggenjot kontolku disela-sela selangkangannya, sambil sesekali kusentuh-sentuhkan ke belahan memeknya yang sudah basah.

“Ah geli nih…. udah belum sih…jangan lama-lama dong…!” pinta Lena tidak mengerti adegan ini harus berakhir bagaimana.

“Iya…Len… sebentar lagi ya…!” ungkapku sambil mempercepat genjotanku, tanganku meremas pantat Lena dengan penuh nafsu.

Tiba-tiba terasa dorongan hebat pada batang kontolku seakan sebuah gunung yang akan memuntahkan lahar panasnya.

“Aaaaakh…aaaoww…Leenn…aku mau keluaarr…crottt…crott…crottt.. oouhh…!” air maniku muncrat dan tumpah diselangkangan Lena, sebagian menyemprot di belahan memeknya.

“Iiiih….jadi basah..nih…!” ungkap Lena sambil mengusap air maniku diselangkangannya.

“Hangat…licin…ya…?” ungkapnya sambil malu-malu.

“Apaan sih ini….namanya..?” Lena bertanya padaku.

”Hmm…itu namanya air mani…Len…!” jelasku padanya.

Dipegangnya air mani yang berceceran di pahanya, lalu dia cium baunya, sambil tersenyum. Aku pun menatap Lena sambil melihat reaksinya setelah melihat tingkahku padanya itu. Tapi untunglah Lena tidak kaget atas tingkahku itu, cuma sedikit rasa ingin tahu saja yang terlihat dari sikapnya itu.

Aku sungguh beruntung dengan keadaan di rumah itu sore itu yang telah memberiku kesempatan untuk mendekati Lena gadis kecil yang cantik, Kumpulan Cerita Dewasa Terkini.

Lenapun menurunkan daster mininya sambil mengusapkannya ke selangkangannya yang belepotan dengan air maniku, lalu dipakainya kembali celana dalamnya yang kulepas tadi.

“Len…makasih ya…udah mau pegang punyaku tadi…!” ungkapku pada Lena yang masih terheran-heran atas ulahku tadi.

“Kamu nggak marahkan kalau besok-besok aku pengen seperti ini lagi..?” pintaku pada Lena.

“Iya…nggak apa-apa…asal jangan lagi ada orang aja..kan malu…!” ungkap Lena polos.

Pulsa online-Setelah itu Lena pun bergegas mengambil tas sekolahnya berlalu ke dalam kamarnya, aku benar-benar merasa puas dengan kepolosannya tadi, pokoknya nanti aku akan bujuk dia untuk seperti itu lagi, kalau perlu kuajari yang lebih dari itu.


Link alternatif  AGEN JUDI ONLINE QQPUMA :👇

www.qqpuma2.com
www.qqpuma3.com
www.qqpuma4.com

versi mobile/android/handphone
m.qqpuma2.com
m.qqpuma3.com
m.qqpuma4.com

Silahkan Hubungi kami hanya di :
+63 9455935048

link alternatif :

Silakan komen dan tinggalkan no HP untuk dihubungi kembali apabila ada Bonus atau Promo yang menarik untuk anda semua,Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

CERITA DEWASA BESARNYA TONGKAT PAK SATPAM

Situs judi terpercaya -Pembaca tentu masih ingat ceritaku tentang Anna yang berjudul “Aku Jadi Ketagihan” beberapa saat yang lalu. Kali ini aku diminta salah satu pembacaku untuk menuliskan pengalamannya yang ia kisahkan melalui e-mail dan SMS. Nah beginilah kisah selengkapnya yang merupakan petualangan penutur setelah “Sebuah Kesalahan” yang dimuat beberapa bulan lalu. Para pembaca tentu masih ingat aku, Reni, yang pada kisah “Sebuah Kesalahan” telah terjebak dalam pusaran gairah seorang pengojek di kepulauan di Sumatra saat ditugaskan sebagai pimpinan unit sebuah bank BUMN. Bagi yang belum pernah membaca akan saya perkenalkan lagi diri saya, nama saya Reni (samaran), saat ini usia 28 tahun. Kata orang saya memiliki segalanya baik itu kekayaan, kecantikan dan keindahan tubuh yang menjadi idaman setiap wanita. Dengan tinggi 165 cm dan berat 51 kg menjadikanku memiliki pesona bagi lelaki mana saja. Apalagi wajahku boleh dibilang cantik dengan kulit kuning langsat dan rambut seb

CERITA DEWASA VAGINAKU DIEMUT MURIDKU

Judi deposit pulsa -Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S. Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur. Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena San

CERITA DEWASA SEKS 2 IN 1

Situs judi online - Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir. Setelah pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi. "Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi. Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan. "Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku akan. "Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki." Rayuku. Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. "Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium