Situs online judi terbaik-Bagaimanapun juga setiap aku liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan aku. Perlahan lahan aku usap permukaan vagina mbak Nita yang montok itu, sekali kali aku sisipin jari tengah aku tepat ditengah vaginanya dan aku gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Nita dari tidurnya yang lelap.
“mmmm.sssshh..oooohh,
Donn kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu,
sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Nita sama aku setelah sadar bahwa
vaginanya disodok sodok jari nakal aku. Tapi mbak Nita gak mau kalah,
tanpa diminta mbak Nita tahu apa yang aku paling suka.
Dengan
sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga
dengkul, karena kejantanan aku sudah mengeras dan menegang dari tadi.
Mbak Nita langsung mengenggam batang kejantanan aku yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.
Dijilat
jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan aku, seakan memanjakan
kejantanan aku yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar
lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan aku yang gak tersapu oleh
lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir aku dengan gemasnya
yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Nita pun gak
sungkan sungkan menjilat lubang dubur aku. Kenikmatan yang mbak Nita
berikan sangat diluar perkiraan aku malam itu.
“Mbak.uuuh.
enak banget mbak. Trus mbak nikmatin Kontol saya mbak.” Guyam aku yang
udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.
Semakin
ganas mbak Nita menghisap Kontol aku yang masuk keluar mulutnya, ke
kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang
terasa sangat gak bisa aku ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal
unjung Kontol aku terasa ingin keluar“Mbak Donny mau keluar nih” sambil
aku tahan Kontol aku didalam mulutnya, akhirnya aku muncratin semua
sperma didalam mulut mungil mbak Nita yang berbibir tipis itu.
“Croot
croot Ohhh nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama memekmbak
Nita. Namun kali ini mbak Nita tanpa ada penolakan, menerima muncratan
sperma aku didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam
mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari
lubang kencing aku. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di
batang Kontol aku. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun
sahara, mbak Nita menyapu seluruh batang Kontol aku yang teralirkan
sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing aku.
Lalu
dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan
tubuh aku yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue
rasakan.
“Donn…
memekmbak blom dapet jatah… mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan
punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam
memekmbak….” pinta mbak Nita sambil memelas. Mengharapkan agar aku mau
memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.
“Tenang
aja mbak… mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya,
karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak
mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”
Tanpa
kembali menjawab perintah aku. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak
Nita menambil posisi kepalanya tepat di atas Kontol aku, kembali mbak
Nita menghisap hisap. Berharap keperkasaan aku bangun kembali. Segala
upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi
batang Kontol aku itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.
Memang
aku akuin kemahiran pembantu aku yang satu ini hebat sekali dalam
memanjakan Kontol aku didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil
kejantanan aku kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur
kembali.
Lalu
aku juga gak mau lama lama seperti ini. aku juga mau merasakan kembali
Kontol aku ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu.
Mengaduk ngaduk isi mem*knya.
aku
memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Nita paling suka.
Dengan posisi women on top, mbak Nita mengenggam batang Kontol gue.
Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. Kontol aku di
gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh,
mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan Kontol
aku menerobos bibir mem*knya yang montok itu. Perlahan lahan Kontol aku
seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya
mbak Nita membuat aku nikmat banget. Semakin lama semakin membara
pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan
Kontol aku yang terbenam didalam mem*knya.
“uh…
Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget….” dengan mimik muka
yang merem melek menikmati hujaman Kontol aku ke dalam liang
senggamanya.
“memekmbak Nita juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya… memekmbak di apain sih… kok enak banget.”
“Ih…
mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang
diberikan sama memekmbak sama kamu Donn….” sahut mbak Nita sambil
mencubit pentil tetek aku.
“Donn…
ooohh…. Donn…. mbak mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar mbak Nita sambil
mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari
kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Nita ambruk merebahkan tubunya yang
telanjang tepat di atas badan aku. Untung saja posisi kamar mbak Nita
jauh dari kamar kamar saudara dan ortu aku. Takutnya teriakan tadi
membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu
dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.
Slot online uang asli-Lalu
karena aku belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak
Nita mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang
Kontol aku dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on
top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas.
Sekarang aku gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Nita dalam
setiap sodokan demi sodokan yang aku hantam kedalam mem*knya itu.
“Donn….
kamu kuat banget Donn… aaah… uuuhhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi
erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin
mengucur di sekujur badan aku dan mbak Nita.
“Truuuus…
Donn… sodok trusss memekmbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.”
Erangan mbak Nita yang memerintah semakin membuat darah muda aku
semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat aku terangsang.
“Suka saya entot yah mbak… Kontol saya enak’kan… hhmmm.” Tanya aku memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
“hhhhhmmmm…
suka….sssshhh… banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang
tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena
nafsu birahinya kembali memuncak.
“Bilang kalau mbak Nita adalah budak seks Donny.” Perintah aku.
“Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu…. Ohhhh… nikmatnya Kontol kamu ini Donn.”
Semakin
kencang Kontol aku entotin mem*knya mbak Nita. Mungkin seusai
pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Nita lecet lecet karena sodokan
Kontol aku yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.
Merasa
sebentar lagi akan keluar, maka aku balikkan posisi tubuh mbak Nita
dibawah tanpa harus mengeluarkan Kontol yang sudah tertanam rapi didalam
mem*knya. aku peluk dia trus aku balikin tubuhnya kembali ke posisi
normal orang melakukan hubungan badan.
aku
buka lebar lebar selangkangan mbak Nita dan kembali memompa memekmbak
Nita. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin
berlainan jenis. “plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin
cepat daya sodokan yang aku hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa
sekali bila dalam posisi seperti ini, Kontol aku seperti menyentuh
hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang aku berikan. Maka erangan
mbak Nita yang tertahan itu mengeras.
Mau nonton video bokep???klik disini <-------
Link alternatif AGEN JUDI ONLINE QQPUMA :👇
www.uangbola.com
www.qqpuma1.com
www.qqpuma2.com
www.qqpuma3.com
versi mobile/android/handphone
m.uangbola.com
m.qqpuma1.com
m.qqpuma2.com
m.qqpuma3.comSilahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Comments
Post a Comment